Pernah dengar nggak, kalau suasana hati sedang gundah, stres dan tekanan mengganggu pikiran, atau kalau ada perasaan yang tidak bisa dan tidak sempat diutarakan, menulis bisa jadi cara efektif untuk menenangkan diri dan menjaga kesehatan mental?
Banyak studi membuktikan bahwa menulis bisa menjadi bentuk self healing yang ampuh dalam mengelola stres dan trauma. Tapi kenapa bisa begitu? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Bagaimana Menulis Bisa Mengurangi Stres?
Menulis bisa menjadi terapi dalam mengatasi emosi negatif karena dengan menulis, seseorang dapat mengekspresikan perasaannya dan mengurangi beban emosional. Berikut beberapa alasan mengapa menulis dapat membantu:
-
Stimulasi Otak untuk Redakan Stres
Proses menulis memberikan stimulasi pada bagian otak yang terlibat dalam ekspresi bahasa dan refleksi diri. Ini bisa meningkatkan konektivitas neuron dan mendukung fungsi otak yang lebih baik.
-
Mengurangi Hormon Stres (Kortisol)
Menulis membantu mengelola produksi hormon stres seperti kortisol. Ketika kita menulis untuk meredakan stres, kadar kortisol bisa berkurang, sehingga berdampak positif pada kesehatan mental dan fisik.
-
Pemrosesan Emosi Lebih Baik
Saat kita menulis tentang perasaan, otak bekerja untuk memproses emosi. Area otak seperti amigdala dan korteks prefrontal berperan dalam mengelola respons emosional terhadap stres.
-
Mengaktifkan Sistem Saraf Otonom
Menulis dapat membantu mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang berfungsi menenangkan tubuh, sehingga membantu mengatasi stres, kecemasan, dan tekanan emosional.
Menulis memberikan cara yang aman dan terkontrol bagi seseorang untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka. Beberapa orang mungkin merasa sulit untuk berbicara tentang pengalaman traumatis secara lisan, dan menulis memberikan cara yang lebih mudah dan aman untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran yang terkait dengan trauma.
Bahkan bagi orang yang terbuka dan suka berbicara pun, menulis juga bisa berdampak positif bagi kesehatan mental dan emosi mereka. Karena ada hal-hal yang tidak bisa terkatakan atau juga karena waktu untuk berkomunikasi secara verbal sangat terbatas.
Bagaimana Cara Menulis yang Bisa Menenangkan?
Berikut beberapa teknik menulis yang bisa digunakan sebagai terapi self healing:
-
Menulis Ekspresif
Menurut buku “Writing to Heal” oleh James W. Pennebaker dan John F. Evans, teknik menulis ekspresif bisa dilakukan dengan cara menulis tanpa henti selama 10-20 menit tentang pengalaman yang berdampak emosional. Metode ini membantu individu mengungkapkan perasaan secara bebas dan jujur.
Contoh topik: kehilangan orang yang dicintai, pengalaman traumatik, atau kejadian pahit yang masih membekas.
-
Menulis Reflektif
Metode ini dijelaskan dalam buku “The Reflective Journal” oleh Barbara Bassot. Teknik ini melibatkan refleksi atas pengalaman yang dialami, memahami maknanya, serta mengeksplorasi perasaan dan pemikiran yang muncul.
-
Jurnal Terima Kasih
Teknik ini diajarkan oleh Julia Cameron dalam “The Artist’s Way”. Setiap hari, tuliskan 3-5 hal baik yang terjadi dalam hidup. Metode ini bisa mengubah pola pikir negatif menjadi lebih positif, mengurangi stres, dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
Dalam praktik ini, setiap hari seseorang menulis 3-5 hal baik yang dialami dalam hidupnya. Dalam bukunya, Cameron mengatakan bahwa menulis jurnal terima kasih dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Ia juga mengatakan bahwa praktik ini dapat membantu meningkatkan kreativitas dan memperkuat hubungan dengan diri sendiri dan orang lain.
Beberapa studi juga telah menunjukkan bahwa menulis jurnal terima kasih dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan fisik, termasuk mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan emosional, dan meningkatkan kualitas tidur.
So, itulah kurang lebih kenapa dan bagaimana menulis bisa menjadi healing untuk kesehatan mental kita. Mau metode menulis seperti apapun, yang penting adalah Jangan terlalu khawatir tentang aturan tata bahasa atau ejaan yang benar ketika menulis. Fokuslah pada bagaimana mengekspresikan diri dan perasaan Anda.
Setelah menulis jurnal, luangkan waktu untuk merenung tentang apa yang telah Anda tulis. Hal ini bisa membantu Anda memproses perasaan dan menenangkan pikiran Anda.
Bagaimana Jika Trauma Membuat Sulit Menulis?
Bagi sebagian orang, menulis tentang pengalaman traumatis bisa terasa sulit karena dapat memicu kembali perasaan takut dan cemas. Jika ini terjadi, ada teknik lain yang bisa membantu sebelum mulai menulis, yaitu TRE (Tension & Trauma Releasing Exercises).
Self Healing dengan TRE Indonesia
TRE (Tension & Trauma Releasing Exercises) adalah teknik self healing yang dikembangkan untuk membantu mengatasi stres, trauma, anxiety, psikosomatis, dan berbagai gangguan emosi lainnya. Teknik ini berupa serangkaian gerakan sederhana yang merangsang refleks getar alami tubuh untuk melepaskan ketegangan dan trauma.
Keunggulan Teknik TRE:
✅ Tanpa obat-obatan dan alat bantu
✅ Tidak perlu menceritakan masalah atau trauma
✅ Tidak ada efek samping
✅ Memanfaatkan kecerdasan tubuh untuk penyembuhan alami
TRE bisa menjadi pelengkap bagi terapi menulis. Dengan meredakan stres dan trauma melalui tubuh terlebih dahulu, proses menulis bisa menjadi lebih nyaman dan tidak menimbulkan kecemasan berlebih.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang teknik TRE, Anda bisa menonton video-video di kanal YouTube TRE Indonesia klik di sini, atau mengunjungi website TRE Indonesia klik di sini
Semoga informasi ini bermanfaat! Jika artikel ini membantu, jangan lupa share dan bagikan ke teman-teman yang membutuhkan. 😊