“aktivitas saya sekarang ini berjalan lancar, tanpa terganggu oleh menurunnya kondisi fisik akibat gangguan kesehatan selama 13 tahun ini. Anak-anak dan keluarga takjub melihat aktivitas dan semangat saya saat ini.”
“Sejak tahun 2004, leukosit dalam darah selalu tinggi, sehingga saya mudah sekali terkena virus dan sering sakit demam. Sejak itu, rumah sakit seperti rumah kedua bagi saya dan obat-obatan menjadi teman setia kemanapun saya pergi. Tahun 2007, saya mulai sering mengalami kram di kaki, kadang kesemutan dari kepala sampai ujung kaki.
Tahun 2009, saya mulai suka pingsan dan “ngeblank”, kehilangan memori beberapa saat, hingga saya pernah jatuh dari lantai 2 rumah saya, yang menyebabkan tulang panggul saya bergeser dan tulang ekor saya retak, dan ngilunya masih suka terasa hingga bertahun-tahun kemudian. Saat itu saya didiagnosa mengidap bangkitan (epilepsi) dan harus minum obat penenang setiap 12 jam. Tahun 2013, saya sering mengalami “hot flushes”, saya bisa berkeringat seperti orang habis olahraga saat sedang duduk manis di bawah AC 16 derajat. Dari hasil pemeriksaan darah, saya di diagnosis mengidap hypothyroid.
Saya marah pada keadaan, merasa apa yang saya jalani sia-sia, sampai saya sempat membuang semua obat-obatan ke tempat sampah dan mulai menitipkan anak-anak kepada orang-orang terdekat, seakan saya pasrah kalau mau mati, ya mati saja. Karena kalau hendak tidur, saya sering ketakutan tidak bisa bangun lagi, dan saya akan mati meninggalkan utang pekerjaan. Fisik saya jadi ngedrop, sehingga tidak jarang saya perlu dibawa ke rumah sakit untuk dibius agar tertidur.
Tahun 2016, Secara tidak sengaja saya melihat di Facebook ada seminar mengenai self-healing, TRE. Karena penasaran, saya pun mengikuti workshopnya. Satu hari mengikuti workshop TRE, saya mulai merasakan keajaiban TRE.
Setelah beberapa hari melakukan shaking di rumah, ada perubahan luar biasa: saya tidak bisa menahan kantuk dan selalu tertidur lelap tepat selama 5 jam. Kalaupun karena situasi memaksa hanya bisa tidur 2-3 jam, pada siang hari mata seperti menagih kekurangan jam tidurnya, dan saya akan tidur tepat sesuai jumlah kekurangan jam tidur hari itu. Saya mulai meninggalkan obat tidur dan obat penenang.
Setelah dua minggu melakukan shaking, saya mulai meninggalkan fisioterapi yang rutin dijadwalkan seminggu dua kali. Dan sejak saya ikut workshop hingga saat ini, saya bolos dari jadwal pijat tradisional yang biasanya saya lakukan satu minggu satu kali. Setelah tiga minggu melakukan shaking, saya nekat meninggalkan semua obat yang selama ini saya konsumsi, termasuk obat penenang yang harus saya minum setiap 12 jam.
Alhamdulillah, tanpa disadari, aktivitas saya sekarang ini berjalan lancar, tanpa terganggu oleh menurunnya kondisi fisik akibat gangguan kesehatan selama 13 tahun ini. Anak-anak dan keluarga takjub melihat aktivitas dan semangat saya saat ini.
Tidak ada kata-kata indah dan bagus yang dapat mewakili perasaan saya dengan kondisi saya saat ini selain rasa syukur yang tidak terhingga kepada Allah SWT dan ucapan terima kasih kepada Pak Hindra Gunawan dan TRE. Salam getar bahagia.”