Kenapa Masalah Kecil Suka Dibesar-besarkan? - TRE Indonesia
Diskon up to 66% untuk pendaftaran seminar HARI INI !!
Kecemasan Berlebihan

Kenapa Masalah Kecil Suka Dibesar-besarkan?

Daftar Isi
    Add a header to begin generating the table of contents

     

    Pernah merasa kesal saat teman terlambat 10 menit, lalu pikiranmu mulai menggila: “Dia nggak respect sama aku nih. Apa aku nggak penting?” Hingga akhirnya, masalah sederhana itu jadi mimpi buruk yang bikin sakit kepala seharian. 

    Kenapa Masalah Kecil Suka Dibesar-besarkan?

    Ternyata, ini bukan hanya kebiasaan buruk, tapi ada penjelasan ilmiahnya. Psikolog menyebut fenomena ini sebagai catastrophizing, alias kecenderungan untuk membayangkan skenario terburuk dari masalah kecil. Menurut penelitian, pikiran kita suka membuat segalanya tampak lebih buruk daripada sebenarnya. Albert Ellis, seorang psikolog kognitif, mengungkapkan bahwa pola berpikir negatif ini sering memicu kecemasan yang tidak perlu, membuat kita sulit berpikir jernih.

    Contoh sederhananya, saat bos kirim email singkat tanpa salam. Kamu langsung berpikir, “Aduh, jangan-jangan aku mau dipecat!” Padahal, mungkin si bos cuma sibuk atau buru-buru. Tapi, pikiranmu udah lari jauh, dan di situlah si kaca pembesar masalah bekerja.

     

    Apa yang Terjadi di Otak?

    Ketika kita memperbesar masalah, bagian otak yang bertanggung jawab atas rasa takut—si amygdala—langsung terlibat. Amygdala mulai bereaksi seolah-olah kita sedang menghadapi ancaman besar, padahal masalahnya mungkin cuma seperti setitik debu. Dalam situasi seperti ini, kita kehilangan perspektif, dan rasa takut jadi penguasa pikiran. Otak kita seolah berkata, “Lari atau lawan!” walaupun ancaman sebenarnya tidak seberbahaya itu.

    Penelitian oleh Paul Gilbert, pakar psikologi evolusi, menunjukkan bahwa otak manusia memang dirancang untuk lebih fokus pada potensi bahaya daripada hal-hal baik. Ini mungkin berguna saat kita harus menghindari predator di hutan, tapi sayangnya, respons ini jadi berlebihan saat diterapkan pada kehidupan modern. Hasilnya? Masalah kecil jadi dibesarkan.

     

    Kapan Membesar-besarkan Masalah Jadi Berbahaya?

    Nah, memperbesar masalah bisa menjadi bencana jika dilakukan terus-menerus. Penelitian oleh S. Cohen dan G. Williamson menunjukkan bahwa stres kronis, yang sering diakibatkan oleh pembesaran masalah, bisa merusak kesehatan fisik. Ini bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, masalah jantung, bahkan gangguan tidur. Jadi, ketika pikiranmu membuat drama dari sesuatu yang sepele, efeknya lebih besar dari yang kamu kira.

    Bagaimana Cara Mengatasi Kebiasaan Ini?

    1. Tanya diri sendiri: “Apakah ini sebegitu pentingnya?”
      Saat pikiran mulai membesar-besarkan masalah, coba berhenti sejenak dan pikirkan, apakah masalah ini benar-benar sebesar yang kamu bayangkan? Kemungkinan besar, jawabannya adalah “tidak”.
    2. Fokus pada solusi, bukan masalah.
      Menurut penelitian oleh Martin Seligman, seorang ahli psikologi positif, orang yang fokus pada solusi daripada masalah memiliki kemampuan lebih baik dalam mengatasi stres. Jadi, daripada mengulang-ulang masalah di kepala, lebih baik mulai mencari solusi.
    3. Latihan mindfulness.
      Mindfulness melibatkan memperhatikan apa yang terjadi saat ini, tanpa menghakimi. Jon Kabat-Zinn, pelopor mindfulness, menunjukkan bahwa dengan melatih kesadaran penuh, kita bisa menurunkan respons berlebihan dari amygdala, sehingga kita bisa lebih objektif dalam melihat sebuah masalah.!

     

     

     

    Referensi:

    1. Ellis, A. (1962). Reason and Emotion in Psychotherapy. Lyle Stuart. Link
    2. Gilbert, P. (2001). Evolutionary Approaches to Mental Health: The Role of Stress and the Social Environment. British Journal of Medical Psychology, 74(4), 397-415. Link
    3. Cohen, S., & Williamson, G. (1991). Stress and Infectious Disease in Humans. Psychological Bulletin, 109(1), 5-24. Link

     

    Share :

    Artikel Populer

    5 Cara Hidup dengan Phobia

    Kecemasan Berlebihan

    5 Cara Meredam Overthinking

    Kecemasan Berlebihan

    Kenapa Tubuh Butuh Tidur? Pentingnya Tidur bagi Kesehatan

    Kecemasan Berlebihan

    Temukan Layanan TRE yang Sesuai untuk Anda

    Jelajahi berbagai pilihan layanan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan Anda.
    Scroll to Top